Laporan : A.R.Tomawonge
TERNATE- Krisis air bersih yang selama mendera masyarakat disejumlah kelurahan di Kecamatan Ternate Selatan dan Barat dipastikan berakhir pada tahun 2012 mendatang. Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) bertekad menyelesaikan masalah ini dengan mengajukan pinjaman ke perbankan.
Direktur PDAM Kota
Ternate, Syaiful Jafar saat ditemui kemarin mengatakan, masuknya PDAM Kota
Ternate dalam kategori PDAM sehat tentunya tidak akan mudah mendapatkan bantuan
dari pemerintah pusat terkait dengan pengembangan jaringan PDAM. PDAM
berketegori sehat menurut dia, diminta oleh pemerintah pusat untuk membangun
kerjasama dengan pihak perbankan.
“ Pemerintah dalam hal
ini kementrian keuangan itu hanya membantu bagi PDAM yang belum sehat, baik
bantuan tekhnis maupun bantuan proyek. Tapi tidak berarti yang sehat tidak
dapat bentuan lagi, kita hanya akan dibatasi bantuan itu dan kita diminta kerja sama dengan Bank yang akan difasilitasi
oleh kementrian,” katanya.
Kerja sama perbankan
itu menurut dia dilakukan dalam bentuk pinjaman. Pemerintah pusat menurut dia
akan memberikan subsidi bunga. Dengan adanya subsidi itu, PDAM menurut dia akan
membayar ke Bank berdasarkan bunga dan juga berdasarkan BI rate. Tujuannya
adalah PDAM dapat berkembang dengan kekuatan dan modal sendiri.
“ Pempus kemudian
mensubsidi bunga, dimana selisi bunga rate dengan bunga komersil tadi. Sehingga
diharapkan PDAM bisa berkembang dengan kekuatan dan modal sendiri,” ujarnya.
Dijelaskannya saat
ini, BI rate berada pada kisaran 6 sampai 6,5 persen. Sementara bunga komersil
perbankan berada pada kisaran 12 persen. Angka tersebut menurut dia
memungkinkan subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat nantinya berkisar 5
persen dari total pinjaman yang akan diajukan oleh PDAM.
“ kita akan tahu kalau
sudah dilakukan perhitungan bunga dan
kita punya agrement maka nanti pemerintah pusat subsidi berdasarkan itu. Kita
(PDAM) hanya akan membayar BI rate saja,” jelasnya.
berapa yang nantinya
akan diajukan ke Perbankan? Ditanya demikian dia mengatakan, pihaknya kini
tengah melakukan studi kajian. Pasalnya, untuk memuluskan keinginan itu, PDAM
membutuhkan tangan pemerintah daerah dan DPRD. setelah kajian itu menurut dia dimatangkan,
akan dibuatkan dalam bentuk proposal yang nantinya disampaikan ke pemerintah
pusat.
“ Setelah sampai ke
pusat, kita akan menunggu sinyal apakah sudah bisa dilakukan pinjaman atau
belum. Yang jelas dalam rencanany, kita akan pinjam kurang lebih lima sampai
sepuluh milyar,” ungkapnya.
Pinjaman itu
sendirimenurut dia dilakukan untuk menjawab krisis air yang selama ini dialami
oleh masyarakat di Kecamatan Ternate Selatan dan Ternate Barat. Namun, untuk
pinjaman menurut dia, akan difokuskan pada penyelesaian krisis air di Kecamatan
Ternate Selatan, seperti di Kelurahan Ngade, Fitu sampai Jambula yang oleh
pemerintah Kota Ternate akan dijadikan wilayah Kota baru.
“ tahun ini sebagaimana
keinginan Pak walikota, bagian barat seperti Moya, Torano dan Marikurubu akan
kita tuntaskan,” imbuhnya. ***
Insya Allah lebih baik...
BalasHapus