Kamis, 17 November 2011

2012, Krisis Air Di Ternate Berakhir


Laporan : A.R.Tomawonge

TERNATE- Krisis air bersih yang selama mendera masyarakat disejumlah kelurahan di Kecamatan Ternate Selatan dan Barat dipastikan berakhir pada tahun 2012 mendatang.  Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) bertekad menyelesaikan masalah ini dengan mengajukan pinjaman ke perbankan.
Direktur PDAM Kota Ternate, Syaiful Jafar saat ditemui kemarin mengatakan, masuknya PDAM Kota Ternate dalam kategori PDAM sehat tentunya tidak akan mudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat terkait dengan pengembangan jaringan PDAM. PDAM berketegori sehat menurut dia, diminta oleh pemerintah pusat untuk membangun kerjasama dengan pihak perbankan.
“ Pemerintah dalam hal ini kementrian keuangan itu hanya membantu bagi PDAM yang belum sehat, baik bantuan tekhnis maupun bantuan proyek. Tapi tidak berarti yang sehat tidak dapat bentuan lagi, kita hanya akan dibatasi bantuan itu dan kita diminta  kerja sama dengan Bank yang akan difasilitasi oleh kementrian,” katanya.
Kerja sama perbankan itu menurut dia dilakukan dalam bentuk pinjaman. Pemerintah pusat menurut dia akan memberikan subsidi bunga. Dengan adanya subsidi itu, PDAM menurut dia akan membayar ke Bank berdasarkan bunga dan juga berdasarkan BI rate. Tujuannya adalah PDAM dapat berkembang dengan kekuatan dan modal sendiri.
“ Pempus kemudian mensubsidi bunga, dimana selisi bunga rate dengan bunga komersil tadi. Sehingga diharapkan PDAM bisa berkembang dengan kekuatan dan modal sendiri,” ujarnya.
Dijelaskannya saat ini, BI rate berada pada kisaran 6 sampai 6,5 persen. Sementara bunga komersil perbankan berada pada kisaran 12 persen. Angka tersebut menurut dia memungkinkan subsidi yang diberikan oleh pemerintah pusat nantinya berkisar 5 persen dari total pinjaman yang akan diajukan oleh PDAM.
“ kita akan tahu kalau sudah dilakukan perhitungan  bunga dan kita punya agrement maka nanti pemerintah pusat subsidi berdasarkan itu. Kita (PDAM) hanya akan membayar BI rate saja,” jelasnya.
berapa yang nantinya akan diajukan ke Perbankan? Ditanya demikian dia mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan studi kajian. Pasalnya, untuk memuluskan keinginan itu, PDAM membutuhkan tangan pemerintah daerah dan DPRD.  setelah kajian itu menurut dia dimatangkan, akan dibuatkan dalam bentuk proposal yang nantinya disampaikan ke pemerintah pusat.
“ Setelah sampai ke pusat, kita akan menunggu sinyal apakah sudah bisa dilakukan pinjaman atau belum. Yang jelas dalam rencanany, kita akan pinjam kurang lebih lima sampai sepuluh milyar,” ungkapnya.
Pinjaman itu sendirimenurut dia dilakukan untuk menjawab krisis air yang selama ini dialami oleh masyarakat di Kecamatan Ternate Selatan dan Ternate Barat. Namun, untuk pinjaman menurut dia, akan difokuskan pada penyelesaian krisis air di Kecamatan Ternate Selatan, seperti di Kelurahan Ngade, Fitu sampai Jambula yang oleh pemerintah Kota Ternate akan dijadikan wilayah Kota baru.
“ tahun ini sebagaimana keinginan Pak walikota, bagian barat seperti Moya, Torano dan Marikurubu akan kita tuntaskan,” imbuhnya. ***

1 komentar: