Rabu, 16 November 2011

Jembatan Patah, Jenaza Masuk Jurang Bersama Pengantarnya


Laporan: Ardi Tomagola
TERNATE- insiden menghebohkan terjadi perbatasan Marikuribu dan Air Tege-Tege Kecamatan Ternate Tengah, yakni jenaza almarhum Ulfa bersama 8 orang pengantar peti jenaza tiba-tiba masuk jurang yang kedalamanya mencapai 20 meter.
Terjatuhnya jenaza bersama pengantarnya itu diduga jembatan penghubung Marikurubu dan Air Tege-tege yang dibuat warga sejak 2010 lalu dengan bahan papan dan batang kelapa itu salah satu batang pengalasnya patah tengah karena tidak mampu menahan beban berat sehingga mereka pun ikut jatuh kedalam jurang.
Akibatnya, depalan orang yang terjatuh mengalami luka cukup serius disekujur tubuh yang diduga terbentur benda keras di dalam jurang dan tertindis peti jenaza. Korban tersebut, tiga diantaranya selain luka juga alami patah tulang tangan, sementara lima lainya hanya luka dibagian kepala, seperti pecah dan  sobek disekujur tubuh.
Korban setelah dievakuasi oleh warga yang selamat dari bencana patah jembatan itu langsung melarikan mereka ke Rumah Sakit Umum Daearah (RSUD) Chasan Boesoeri untuk mendapat perawatan. Sementara jenaza yang sebelum ikut terjatuh tetap diantar ke tempat perkuburan di Air Tege-tega oleh sebagian warga untuk dimakamkan.
Ruslan korban yang terjatuh, saat ditemui wartawan di RSUD mengatakan, sebelumnya mereka mengatar jenaza dari maliaro menuju marikurubu menggunakan mobil truk itu sekitar pukul 10.30. Namun setiba di marikurubu mobil yang mereka tumpangi tidak bisa masuk menuju ke pemakaman di Air tege-tega yang jarak dari perkampungan marikurubu tidak begitu jauh. “almahurm (ulva,red) meninggal rabu kemarin, tapi hari ini (kamis) baru kuburu, torang antar jenaza pi di kuburu bajalan kaki, sampe di jambatan tiba-tiba jembatan patah terpaksa torang iko jato,” kisahnya.
Pasca terjatuhnya warga maliaro itu, kondisi jembatan saat ini belum dapat diperbaiki. Bahkan belum ada yang membersihkan bahan-bahan jatuh di dalam jurang.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar