Selasa, 15 November 2011

KNPI Versi Ancol 'Retak' Di Ternate


TERNATE- Kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesai (KNPI) Kota Ternate versi Ancol dilanda konflik internal. Auli Armayn, pejabat Ketua KNPI, dinilai sepihak dalam menjalankan roda organisasi.
Pernyataan ini disampaikan mantan Ketua KNPI Kota Ternate versi Ancol Zulkifli Bian kepada Radar Halmahera kemarin. Dikatannya, saat ini, pejabat ketua KNPI yang juga anak Gubernur Malut ini berencana melakukan Musyawarah Daerah (Musda), hanya saja menurut dia, jika dilihat dari aturan organisasi, Musda dapat dilakukan jika kepengurusan adalah defenitif.
“ Surat keputusan kepada saya itukan berakhir tanggal 12 januari 2012, hanya saja dalam perjalanan saya dinonaktifkan. Oke lah, bicara Musda itu memang ketentuan AD/ART, tapi kalau musda harus ada LPJ ketua, sementara karateker tidak bisa menyampaikan LPJ,” katanya.
Dia mengatakan, seharusnya, Auli sebagai karateker, disisa waktu tujuh bulan  saat dirinya dinonaktifkan sudah harus melakukan konsolidasi, baik ditingkat OKP dan KNPI kecamatan. Sayannya, Auli sendiri tidak memanfaatkan waktu tersebut. Meski begitu, dia berharap, menjelang persiapan pelaksanaan Musda, Auli dapat melibatkan OKP.
“ KNPI ini bukan milik segelintir, KNPI adalah milik OKP, jadi OKP harus dilibatkan,” tandasnya.
ZB mengaku, selama ,menjabat sebagai karateker, Auli tidak pernah melibatkan OKP dalam pengambilan kebijakan. Bahkan, mengabaikan perintah DPD I KNPI Malut versi Ancol dalam melakukan penataan administrasi dan melakukan konsolidasi ditingkat OKP dan pimpinan kecamatan KNPI Kota Ternate.
“ kalau dia mau laksanakan musda, tapi sebelum musda itukan harus ada pertemuan OKP ditingkat Kota ternate terkait kepentingan KNPI. Soal agenda apa yang harus dilakukan, tapi sampai sekarang tidak pernah dilakukan,” sesalnya.
Bahkan dia mengaku, sering mendapat laporan dari sejumlah pemngurus KNPI, baik kecamatan maupun DPD II bahwa dalam mengambil kebijakan, Auli sering tidak melibatkan mereka, padahal menurut dia, keputusan penonaktifan DPD I, tidak untuk kolektif kepengurusan, melainkan hanya dirinya sendiri sebagai ketua KNPI saat itu.
“ Ada bocoran dari kawan-kawan mereka tidak dilibatkan dalam persiapan musda KNPI, Auli hanya melibatkan hanya segelintir orang. Ini tidak dilakukan berdasarkan tahapan organisasi, saya berharap, minimal auli harus dewasa dan tetap tunduk pada oeraturan organisasi. Karena penonaktifan dari DPD I itu hanya untuk saya, bukan kepada seluruh pengurus,” tegasnya. (amy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar